aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat terucap seperti kayu kepada api yang menjadikan ny debu dan aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat tersampaikan seperti awan kepada hujan yang menjadikan ny tiada

Laman

Welcome To My Blog

Selasa, 15 Mei 2012

KEEFEKTIFAN DAN PENDEKAN ORGANISASI

KEEFEKTIFAN DAN PENDEKATAN


Keefektifan organisasi :

Tidak ada satu difinisipun yang dapat merumuskan untuk mengungkapkan yang dimaksud dengan keefektifan organisasi. Oleh karena itu dalam teori organisasi memberikan jawaban lain terhadap pertanyaan “apa yang membuat organisasi effektif ?” Jawabannya adalah struktur organisasi yang tepat dimana didalamnya termasuk bahwa cara kita menempatkan orang serta pekerjaannya dan menetapkan peran serta hubungan mereka.
Bertolak dari pikiran diatas, maka keefektifan organisasi akan didukung oleh kekuatan kebiasaan pikiran yang terkait dengan 1) Organisasi digerakkan oleh manusia dalam melaksanakan pekerjaan sejalan dengan sasaran dan rencana ; 2) Bentuk mengikuti fungsi  ; 3) Keputusan dibuat dekat sumber informasi ; 4) Sistem penghargaan ; 5) Komunikasi horizontal dan vertical ; 6) Menghindari konflik individu dan atau kelompok ; 7) Membangun organisasi system terbuka ; 8) Organisasi berintraksi dengan lingkungan ; 9) Ada nilai kebersamaan yang didukung strategi manajemen ; 10) Kekuatan dalam umpan balik untuk individu dan kelompok sehingga mampu mendorong belajar.

Pendekatan organisasi :

Keyakinan bahwa keefektifan organisasi tidak dapat dirumuskan karena ada perbedaan pandangan, oleh karena itu, maka pemahamannya melalui suatu pendekatan yang sering diungkapkan dengan apa yang disebut :
1)      Pendekatan pencapaian tujuan, menyatakan bahwa keefektifan sebuah organisasi harus dinilai dengan pencapaian tujuan ketimbang caranya.
2)      Pendekatan sistim, bahwa organisasi terdiri sub bagian yang saling berhubungan, oleh karena itu dinilai berdasarkan kemampuannya untuk dan mempertahankan stabilitas dan keseimbangan.
3)      Pendekatan stakeholders, dikatakan efektif apabila dapat memenuhi bagi pemilik adalah laba atau investasi, pertumbuhan penghasilan ; pegawai adalah kompensasi, tnjangan tambahan, kepuasaan pada kondisi kerja ; pelanggan adalah kepuasan terhadap harga, kualitas, pelayanan ; kreditur adalah kemampuan untuk membayar hutang.
4)      Pendekatan nilai-nilai bersaing, bertitik tolak dengan assumsi terdapat apa yang disebut dengan fleksibilitas (mampu menyesuaikan diri dengan perubahan ; perolehan sumber (mampu meningkatkan dukungan dari luar dan memperluas jumlah tenaga kerja) ; perencanaan (tujuan jelas dan dipahami dengan benar) ; produktifitas (volume keluaran tinggi, rasio keluaran terhadap masukan tinggi) ; Ketersediaan informasi (saluran komunikasi membantu pemberian informasi kepada orang mengenai hal-hal yang mempengaruhi pekerjaan mereka) ; stabilitas (perasaan tenteram, kontinuitas, kegiatan berfungsi secara lancar) ; Tempat kerja yang kondusif (pegawai mempercayai, menghormati serta bekerja sama dengan yang lain) ; tenaga kerja terampil (pegawai memperoleh pelatihan, mempunyai keterampilan dan berkapasitas untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik)

http://organisasiatr.wordpress.com/

Kesimpulan:
dalam suatu organisasi dibutuhkan keefektifan dan pendekatan organisasi. keefektifan organisasi bisa terjadi karena stuktur yang ada dalam organisasi itu bisa berjalan dengan lancar karena mereka melakukan tugas dan tanggung jawab mereka dengan baik, sehingga tujuan yang ada dalam organisasi tersebut berjalan dengan lancar dan efektif. dan dalam rangka menjalankan tugas untuk mencapai tujuan dalam organisasi itu dibutuhkan pendekan yang baik, misalnya dalam hal tenaga kerja, perolehan sumber informasi, tempat kerja, fleksibelitas dan lain-lain yang merupakan sarana pendukung untuk mencapai tujuan dalam organisasi.

ORGANISASI

Pengertian organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengertian Pengorganisasian.
Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

http://hmti.wordpress.com/2008/02/22/definisi-dan-pengertian-organisasi/

kesimpulan:
jadi menurut saya, organisasi itu merupan suatu kumpulan 2 orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan. agar tujuan tersebut bisa dicapai maka perlu pembentukan suatu struktur organisasi dimana setiap masing-masing orang dalam organisasi tersebut mendapatkan tugas dan tanggung jawab untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Kamis, 05 Januari 2012

TUGAS MANAJEMEN UMUM ke-4

TUGAS 4

1. Apa yang dimaksud dengan Kepemimpinan ( leadership ) serta apa yang
membedakan seorang pemimpin dengan seorang manajer ? jelaskan jawaban
anda! 

Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengafuhi, membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi. Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utama seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mempu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang posetif dalam usaha mencapai tujuan.


Perbedaan Pemimpin Dan Manager
- dalam hal perencanaan
manajer akan merencanakan sesuatu berdasarkan hal-hal yang sifatnya prosedural, teknis, terarah, tegas, dan tidak bertele-tele namun jika pemimpin tidak merencanakan sesuatu karena pemimpin tidak merancang rencana prosedural, pemimpin lebih memiliki visi atau pandangan dalam perencanaannya
- dalam hal pengaruh
manajer memiliki pengaruh hanya dalam batasan formal, yang artinya dia akan memiliki pengaruh ketika dia secara formal diberikan jabatan seorang manajer kalau pemimpin memiliki pengaruh luas, kharismatik, dan energik dalam berpikir, bahkan ketika pemimpin itu sudah tidak jadi pemimpin lagi, pendapat-pendapatnya akan tetap di pertimbangkan dan diutamakan
- dalam mengatur sumber daya manusia di organisasinya
Manajer akan memilih untuk memberikan perintah ini dan itu ketimbang menunggu anak buahnya melakukan sesuatu untuknya, misalnya manajer akan cenderung selalu memberikan tugas ini itu dan sebagainya, tugas itu biasanya terkesan menuntut jika pemimpin justru akan memberikan kekuatan wewenangnya untuk memberdayakan (empowering) anak buahnya, biasanya pemimpin akan menjelaskan keinginan yang berkaitan dengan organisasi dengan anak buahnya, tanpa menjelaskan bagaimana, apa, dan siapa yang harus merealisasikannya, namun justru anak buahnya akan dengan senang hati merealisasikannya untuknya
- dalam mengontrol organisasi dan anak buahnya
Sang manajer akan cenderung malas untuk memberikan perhatian moral dalam mengontrol anak buahnya, namun justru lebih sering memberikan control yang sifatnya prosedural, seperti memberikan sanksi untuk memotivasi anak buahnya yang sudah menunjukkan gejala penurunan performa hal ini berbeda dengan sang pemimpin, karena pemimpin(leader) justru akan memberikan kepedulian kepada anak buahnya jika performa anak buahnya menurun.
- dalam hal tujuan yang ingin dicapai
manajer memiliki tujuan yang jelas dan memiliki target kuantitatif, yaitu mendapatkan hasil yang sudah digariskan perusahaan atau organisasi miliknya namun pemimpin akan lebih suka memperbaiki sistem di organisasinya yang ia rasakan kurang atau belum sempurna
- Manager mengelola sedangkan pemimpin menginovasi
- Manager adalah tiruan sediangkan pemimpin orisinal
- Manager mempertahankan pemimpin mengembangkan
- Manager berfokus pada sistem dan struktur sedangkan pemimpin fokus kepada orang
- Manager bergantung kepada pengawasan sedangkan pemimpin membangkitkan kepercayaan
- Manager melihat jangka pendek sedangkan pemimpin melihat perspektif jangka panjang
- Manager bertanya kapan dan bagaimana sedangkan pemimpin bertanya apa dan mengapa
- Manager melihat hasil pokok sedangkan pemimpin menatap masa depan
- Manager meniru sedangkan pemimpin melahirkan
- Manager menerima status quo sedangkan pemimpin menantangnya
- Manager adalah prajurit yang baik sedangkan pemimpin adalah dirinya sendiri
- Manager melakukan hal-hal dengan benar sedangkan pemimpin melakukan hal-hal yang benar

Dari perbedaan diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa seorang Manager hanya berurusan dengan benda-benda, struktur, sistem dan efisiensi. Sedangkan seorang Pemimpin berurusan dengan efektivitas, orang, memberdayakan dan menyalurkan potensi yang dimiliki oleh orang lain.


2. Jelaskan mengapa pengendalian menjadi penting dalam pelaksanaan fungsi manajemen !

Manajemen adalah proses perencanan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan/sasaran kinerja. Maka pengendalian menjadi sangat penting dalam pelaksanaan manajemen karena berperan untuk mendeteksi potensi adanya deviasi atau kelemahan yang terjadi sebagai umpan balik bagi manajemen dari suatu kegiatan yang dimulai dari tahap perencanaan hingga tahapn pelaksanaannya. Yang berfungsi untuk penciptaan standar atau kriteria, pembandingan hasil monitoring dengan standar, pelaksanaan perbaikan atas deviasi atau penyimpangan, pemodifikasian dan penyesuaian metode pengendalian dari kaca mata hasil pengendalian dan perubahan kondisi, serta pengkomunikasian revisi dan penyesuaiannya ke seluruh proses manajemen dengan harapan deviasi atau kelemahan yang pernah terjadi tidak terulang kembali.


3. Seseorang yang tadinya rajin di dalam pelaksanaan suatu pekerjaan tiba tiba tanpa alasan yang jelas kemudian menunjukkan kinerja yang kurang memuaskan diantaranya datang sering terlambat dan sering terlambat dalam menyerahkan pekerjaannya.
Berdasarkan uraian diatas menurut anda kira kira apa yang terjadi dengan karyawan tersebut? Jika anda menjadi atasan langsung dari karyawan tersebut apa yang akan anda lakukan pada karyawan tersebut ?

Menurut saya itu bisa terjadi karena seseorang itu mempunyai masalah pribadi yang akhirnya mengganggu pikirannya dan pekerjaannya. Atau mungkin karena dia merasa iri dengan teman kerjanya atau mungkin dia bosan dengan pekerjaannya sehingga dia menjadi malas bekerja dan beraktivitas sehari-hari.

Jika saya menjadi atasannya maka saya akan menegur karyawan itu dan bertanya apa yang menjadi alasan dia yang menyebabkan dia menjadikan kinerja kerjanya berkurang. Dan apabila dia tidak menjawab mungkin saya akan menasehatinya dan memberikan motivasi terhadapnya untuk tetap semangat bekerja dan memperbaiki kinerja kerjanya. Setelah itu setiap hari saya akan memantau perkembangan karyawan tersebut. Apabila kinerja kerjanya mulai membaik maka saya akan membiarkannya dan tetap memberikan motivasi tetapi jika kinerjanya semakin memburuk maka saya akan memberikan pentekatan yang lebih kepada karyawan tersebut dalam rangka mencari tau penyebab yang menjadikan kinerjanya berkurang sehingga saya bisa memberikan masukan lebih dan menjadikannya untuk menjadi karyawan yang berkinerja baik.